Doukyonin wa Hiza, Tokidoki, Atama no Ue. [Kesan]

Diawali dengan awal yang mungkin sedikit menyedihkan akan kehilangan kedua orang tuanya, tapi itu merupakan pembuka untuk satu anggota yang gemesin yang akan hadir nantinya.

Yah, seperti kehidupan nyata yang penuh gangguan ini, begitulah sang tokoh utama melihat dunia. Seorang yang sedang berusaha untuk menjadi penulis ini ternyata memiliki kelemahan akan keramaian, dan sang tokoh utama ini amat sangat membenci akan SOP Iler (Spoiler) hehe.

Pertemuan yang merubah kehidupannya, saat dia pergi makam keluarganya, disitulah dia bertemu dengan seekor kucing yang Menyeramkan (Menggemaskan) XD mendapatkan ide untuk menulis kisah barunya.

Sebenarnya, Saya sedikit berfikir fantasi tentang 'Kucing' ini, saya kira dia bisa berubah jadi mahluk halus lainnya gitu, hehe..

Yah, Si Kucing memang benar-benar menggemaskan, apalagi ekpresi wajah kucing itu yang terlihat kesal saat si Tokoh Utama membawanya kerumahnya. Tapi tentu saja, si Kucing dengan mudah luluh dengan Makanan.

Yah, untuk seseorang yang belum pernah memelihara kucing, tentu akan terkesan sangat menyusahkan. Yah, biarpun begitu, imajinasi yang dia dapat membantunya untuk mendapatkan ide.

Mungkin, untuk seseorang yang tinggal sendiri, dan kurang suka berinteraksi dengan orang-orang, terasa sangat menyusahkan. Apalagi kucing liar.

Dan semuanya berubah ketika saya bisa mendengar apa yang si kucing itu katakan, Woh, Kok Gemesin Ya Suaranya, Dan adik-adiknya juga tak kalah gemesin.

Kucing yang menggemaskan ini justru menurutku lebih perhatian daripada si manusia itu, hehe.

Melihat cerita dari dua sudut pandang ini, Apalagi ceritanya si Kucing manis ini menurut saya malah membuatku lebih terharu, entah kenapa aku bisa mendengar suara hati yang remuk. Kehidupan itu memang keras, banyak orang yang bahkan berusaha keras untuk 'makan' dan bertahan hidup', Karena bagi si Kucing liar ini, Untuk bertahan hidup dan makan saja sudah Sulit. Kucing liar ini juga pernah mengalami rasanya 'Kehilangan'. Dan karena itu dia amat perhatian akan kondisi orang yang memberikannya makanan. Karena Si Kucing ini Tidak Lupa Akan Balas Budi.

"Seperti apa kebenaran yang tidak bisa diraih oleh imajinias?"
"Seperti apa pertemuan yang ditakdirkan yang dapat membawa perubahan besar?"

Jika begitu, bagaimana dengan takdirku?
akankah pintu itu akan sedikit terbuka?

Lagu opening yang cukup semangat, dan sedikit menggelitik telinga

Untuk lagu penutup, ditutup dengan rasa tentram. Mungkin cocok untuk lagu tidur. Sepertinya saya lebih suka lagu ending nya daripada openingnya.

Oh ya, untuk BGM nya, yah lumayan, tidak terlalu mencolok. Mungkin boleh dibilang tentram.

Tapi untuk masalah desain, saya cukup suka, khususnya kucingnya amat menggemaskan.

Comments

Popular posts from this blog

High Score Girl [Review]

Nona Kaguya Juga Ingin Ditembak: Perang Cinta dan Akal Para Genius [KESAN]

Watashi ni Tenshi ga Maiorita! [Review]